Jumat, 28 Agustus 2009

Keutamaan Bulan Suci Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh kebahagian bagi seorang hamba yang mengharap ridho Rabbnya, karena Ramadhan adalah moment special yang diberikan oleh Alloh SWT kepada Hambanya, Ramadhan adalah saat pintu-pintu syurga dibuka bagi orang-orang yang mengharapkannya dan ditutuplah pintu-pintu neraka bagi mereka yang memohon perlindungan agar dijauhkan dari siksaan api neraka.

Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila bulan Ramadhan telah datang, maka dibukalah pintu-pintu
syurga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan diikatlah semua syaitan." (Muttafaq 'alaih)

Disaat Ramadhan inilah saat semua jiwa dan raga tunduk mengharapkan keridhaan Alloh SWT, maka manusia diharapkan mampu mengekang hawa nafsu saat perpuasa sehingga syaitan-syaitan yang selalu menggoda manusia akan terkekang karena tidak mampu menggoda jiwa yang sedang berpuasa.

Ramadhan adalah bulan yang paling utama diantara bulan yang ada, selain didalamnya dilimpahkan keberkahan dan pahala yang begitu melimpah, Saat bulan suci ini juga Alloh menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia, sehingga Rasul selalu menganjurkan umatnya untuk memperbanyak tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan daripada hari-hari biasa.



Dalam Al-Qur’an Alloh SWT berfirman:
Hai sekalian orang yang beriman! Diwajibkanlah puasa atas engkau semua sebagaimana yang diwajibkan atas orang-orang yang sebelum engkau semua itu,"
sampai kepada firmanNya: "Bulan ramadhan yang di dalamnya itu diturunkan al-Quran, sebagai :petunjuk untuk semua manusia dan merupakan keterangan-
keterangan dari petunjuk dan yang memperbedakan antara kebenaran dan kesesatan. Maka barangsiapa di antara engkau semua ada yang menyaksikan bulan
Ramadhan,hendaklah berpuasa dan barangsiapa yang sakit atau datam perjalanan, maka berpuasalah menurut hitungan yang tidak dipuasainya itu pada bari-hari yang lain," sampai akhirnya ayat. (al-Baqarah: 183)

Dibulan ini Alloh SWT juga memberikan hadiah yang lebih baik dari seribu bulan beribadah untuk hamba-hambanya, yaitu suatu malam yang di sebut Malam Lailatul Qadr atau Malam seribu bulan. Mengenai keutamaan ini, Rasulullah SAW selalu mengingatkan kepada para sahabat waktu itu dan umatnya agar mencari “kado istimewa” dari Alloh SWT tersebut. yaitu pada hari-hari yang dari akhir bulan Ramadhan.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila telah masuk sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, maka beliau
menghidup-hidupkan malamnya - yakni melakukan ibadat pada malam harinya itu, juga membangunkan isterinya, bersungguh-sungguh - dalam
ibadat - dan mengeraskan ikat pinggangnya - maksudnya adalah sebagai kata kinayah men-jauhi berkumpul dengan isterinya." (Muttafaq 'alaih)


Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya beberapa orang lelaki dari para sahabat Nabi s.a.w. diberitahu dalam impian mengenai tibanya
lailatul-qadri yaitu dalam tujuh yang terakhir - yang dimaksudkan ialah antara malam ke 22 sampai malam ke 28. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Saya melihat
impian-impianmu semua itu cocok yaitu pada tujuh yang terakhir. Maka barangsiapa hendak mencari lailatul-qadri itu, hendaklah mencari-nya pada
tujuh yang terakhir itu juga." (Muttafaq 'alaih)

juga Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu beri'tikaf dalam sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan dan beliau s.a.w.
bersabda: "Carilah lailatul-qadri itu dalam sepuiuh yang terakhir - yakni antara malam ke 21 sampai malam ke 30 - dari bulan Ramadhan." (Muttafaq 'alaih)
dan Dari Aisyah radhillahu 'anha pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Carilah lailatul-qadri itu dalam malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan - yakni malam ke 21,23, 25, 27 dan 29. (Riwayat Bukhari)


inilah bulan yang penuh berkah, bulan dimana manusia agar “bermetaformosis” menjadi lebih baik, Puasa dan Ibadah di Bulan Suci Ramadhan adalah waktu atau fase dimana manusia merenung bermuhasabah mengenai dirinya, seperti halnya ulat yang menjadi kepompong, dengan harapan setelah Ramadhan atau fase menjadi “kepompong” inilah manusia bisa menjadi lebih indah dan lebih baik seperti halnya kupu-kupu, dimana setiap manusia ingin mendekatinya karena keindahannya.

Semoga Ramdhan tahun ini menjadikan kita hamba-hamba Alloh SWT yang lebih baik dan penuh keberkahan dari sebelum Ramadhan





Comments :

0 komentar to “Keutamaan Bulan Suci Ramadhan”

Posting Komentar


Hadits tentang Puasa Asyura (Hari kesepuluh bulan Muharram

Berdasarkanbeberapa hadits ditemukan anjuran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummat Islam agar melaksanakan puasa di tanggal sepuluh bulan Muharram. Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura (Hari kesepuluh bulan Muharram).

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam." (Riwayat Muslim)

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.


Selengkapnya

Kisah Nabi Ismail as

Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. .

Berita terbaru


 

Copyright © 2009 by The Power of Hikmah