Kalimat yang terdengar dari suara adzan
sedikit berbeda dengan adzan pada shalat yang lain. Kalimat “ash shalatu
khairun minan naum”, menjadi titik perbedaannya. Arti kalimat itu adalah shalat itu
lebih baik dari pada tidur.
Kenapa kalimat itu hanya muncul pada adzan
Subuh dan tidak pada adzan lainnya.
Memang ada banyak hikmah yang bisa diambil
dari ritual di pagi buta ini. Dari peluang rezeki yang besar karena sudah mulai
sejak subuh sampai manfaat terhindar dari kemacetan terutama di kota
metropolitan seperti Jakarta. Ternyata bukan itu saja arti kebermanfaatan yang
Allah berikan. Shalat Subuh juga mempunyai manfaat mengurangi kecenderungan
terjadinya gangguan kardiovaskular.
Di dalam tubuh manusia ada kekuatan yang
terus bekerja tanpa kita komando. Apakah kita sedang tersadar atau tidur.
Kekuatan yang mengatur gerak usus kita sehingga bisa dikeluarkan menjadi feses
setelah menyerap zat-zat bermanfaat untuk tubuh. Kekuatan syaraf otonom
mempunyai 2 fungsi yang bekerja secara antagonis, biasa kita sebut sebagai
syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis.
Kita mempunyai irama tubuh yang biasa
disebut irama sirkadian tubuh dimana mulai jam 3 dini terjadi peningkatan
adrenalin. Akibatnya tekanan darah manusia juga meningkat. Padahal kita sedang
tidur pulas. Biasanya adrenalin kita bekerja saat kita beraktifitas atau dalam
keadaan stress.
Selain itu terjadi pula penyempitan
pembuluh darah otak yang menyebabkan oksigenasi otak berkurang sehingga kita
merasa berat kalo bangun pagi dan cenderung mengantuk.
Peningkatan adrenalin juga mengaktivasi
sistem pembekuan darah dimana sel-sel trombosit berangkulan membentuk suatu
trombus. Trombus inilah yang menyebabkan gangguan kardiovaskuler pada manusia.
Semuanya adalah kerjaan saraf simpatis. Lalu apa hubungannya dengan sholat
Hasil penelitian Furchgott dan Ignarro
serta Murad tentang suatu zat didalam dinding sel yang dapat melebarkan
pembuluh darah menjawab pertanyaan di atas. Zat yang ditemukan itu bernama NO
(Nitrit Oksida). Yang luar biasa adalah ternyata Nitrit Oksida ini diproduksi
terus menerus selama istirahat termasuk ketika manusia tidur.
Zat ini juga mencegah terbentuknya trombus
dengan menghambat agregasi/penempelan trombosit. Hasil temuan ini mendapat
hadiah NOBEL tahun 1998.
Aktivitas Bangun pagi untuk shalat Subuh
apa lagi dengan berjalan ke mesjid untuk berjamaah dapat meningkatkan kadar
Nitrit oksida dalam pembuluh darah sehingga oksigenasi ke otak juga bertambah
akibat melebarnya pembuluh darah otak dan yang pasti trombosit dicegah untuk
saling menempel jadinya pembuluh darah tidak bertambah sempit. Aktivitas
mengejan yang ditimbulkan pada gerakan rukuk dalam sholat meningkatkan tonus
syaraf parasimpatis yang melawan efek dari syaraf simpatis seperti yang sudah
dijelaskan di atas.
Subhanallah bukan? Dengan menjalankan
shalat Subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid (terutama untuk yang laki-laki
ni) kita dapat mencegah proses gangguan pada sistem kardiovaskular kita.
Untuk orang-orang yang berfikir, demikian
hikmah dari ajakan-Nya “ash shalatu khairun minan naum.”
“Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat
adalah shalatnya” Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya; dan kalau
jelek, maka jeleklah seluruh amalnya. Bagaimana mungkin seorang mukmin
mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada hari kiamat bukunya kosong dari
shalat Subuh tepat waktu?
“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah
shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung
di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid)
sekalipun dengan merangkak.” [HR Al-Bukhari dan Muslim]
Shalat Subuh memang shalat wajib yang
paling sedikit jumlah rekaatnya; hanya dua rekaat saja. Namun, ia menjadi
standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat
sempit (sampai matahari terbit).
Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan
shalat Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur
dan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim
meninggalkan shalat Subuh adalah tidur.
“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan
ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, ‘Nikmatilah
malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan
itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia
shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi
kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas.”
“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan
dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari
kiamat.” [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Allah akan memberi cahaya yang sangat terang
pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga shalat Subuh berjamaah
(bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak
mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka
sampai mereka masuk surga, Insya Allah.
“Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah
seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat
penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”. “Kemudian
naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka
bertanya kepada mereka -padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka - ‘Bagaimana
hamba-hambaKu ketika kalian tinggalkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami
tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan
shalat juga’. ” [HR. Al-Bukhari]
Sedangkan bagi wanita - walau shalat di
masjid diperbolehkan - shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih banyak
pahalanya, yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria sedang
shalat di masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita
mukminah adalah shalat pada permulaan waktu.
“Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh. maka ia berada dalam
jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan,
penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang
yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan
membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR. Muslim, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Banyak permasalahan, yang bila diurut,
bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa
petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai
berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid. “Sesungguhnya
saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu
sudah dekat?” (QS. Huud:81)
Rutinitas harian dimulainya tergantung pada
pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat,
bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.
“Jika kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
“Sungguh Allah akan menolong orang yang menolong agamanya,
sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa.” (QS. Al-Hajj: 40)
Comments :
0 komentar to “KEAJAIBAN DI BALIK SHOLAT SHUBUH”
Posting Komentar