Minggu, 10 Oktober 2010

Doa Menempati Suatu Tempat

979. Dari Khaulah binti Hakim radhiallahu 'anha, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa yang turun - berdiam - di suatu tempat pemondokan lalu mengucapkan - yang artinya: "Saya mohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatannya apa saja yang diciptakan olehNya," maka orang itu tidak akan terkena bahaya sesuatu apapun, sehingga ia pergi dari tempat pemondokannya yang sedemikian itu." (Riwayat Muslim)

980. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila pergi lalu datang waktu malam, beliau s.a.w. mengucapkan -yang artinya: "Hai bumi.Tuhanku dan Tuhanmu itu adalah Allah, saya mohon perlindungan kepada Allah dari kejaha-tanmu dan kejahatannya apa saja yang ada di dalam dirimu, juga kejahatannya apa saja yang diciptakan dalam tubuhmu, bahkan kejahatannya segala sesuatu merayap di atasmu. Saya juga mohon perlindungan denganMu - ya Allah - dari kejahatannya singa dan manusia, ular dan kala serta dari penduduk negeri ini - yang dimaksudkan ialah jin - serta dari yang melahirkan - maksudnya iblis yang melahirkan semua syaitan - dan pula dari apa yang diperanak-kan olehnya - yakni syaitan-syaitan anak iblis. (Riwayat Abu Dawud)

AI-Aswad artinya orang. At-Khathabi berkata: wa sakinul balad yaitu jin yang mendiami bumi ini. la berkata: "Albalad - yakni negeri-dari bumi ialah yang digunakan sebagai tempat tinggalnya binatang dan sekalipun di situ tidak ada bangunan atau rumah-rumah." la berkata lagi: "Dapat diperkirakan bahwa maksudnya Alwalid - yang melahirkan - ialah iblis, sedang mawalad - apa-apa yang dilahirkan olehnya" ialah syaitan-syaitan.

Comments :

0 komentar to “Doa Menempati Suatu Tempat”

Posting Komentar


Hadits tentang Puasa Asyura (Hari kesepuluh bulan Muharram

Berdasarkanbeberapa hadits ditemukan anjuran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummat Islam agar melaksanakan puasa di tanggal sepuluh bulan Muharram. Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura (Hari kesepuluh bulan Muharram).

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam." (Riwayat Muslim)

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.


Selengkapnya

Kisah Nabi Ismail as

Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. .

Berita terbaru


 

Copyright © 2009 by The Power of Hikmah