Sabtu, 19 September 2009

Di Hari Nan Fitri

Usai sudah perjalanan ibdah ramadhan, kini saatnya kemenangan kita raih, di hari nan fitri, saat nya untuk berbagi. berbagi maaf, kasih sayang, rizqi. saatnya memulai hidup baru dengan penuh kemulian dan tidak ada rasa benci dan iri hati.

Hari nan fitri adalah pijakan awal untuk perjalanan hidup setelah mendaptkan berbagai latihan mental dan spiritual saat ramadhan, idul fitri bukan akhir dari berbut baik kepada diri sendiri (tidak melakukan iri hati, dengki, marah, dan segala nafsu yang menjerumuskan kedalam kesesatan) dan kepada orang lain dengan membuat resah, gelisah, takut dan sakit hati. namun idul fitri adalah awal perjalanan seorang hamba agar hidupnya lebih fitri (suci) lagi dari noda-noda dosa yang pernah ia jalani dengan hati bening sehingga wahyu dan hidayah ilahi mudah terpancar kedalam relung hati.

Mari Jadikan idul fitri lembaran baru kita untuk lebih menggapai rahmat dan ridho ilahi karena belum tentu tahun depan kita berjumpa lagi dengan ramadhan dan idul fitri lagi lagi.

selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H/2009 M. Mohon Maaf Lahir dan batin
taqabballahu minna wa minkum taqobbal yaa karim
'asaa annakuuna Minal Aidin fal faizin

Comments :

0 komentar to “Di Hari Nan Fitri”

Posting Komentar


Hadits tentang Puasa Asyura (Hari kesepuluh bulan Muharram

Berdasarkanbeberapa hadits ditemukan anjuran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummat Islam agar melaksanakan puasa di tanggal sepuluh bulan Muharram. Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura (Hari kesepuluh bulan Muharram).

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam." (Riwayat Muslim)

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.


Selengkapnya

Kisah Nabi Ismail as

Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. .

Berita terbaru


 

Copyright © 2009 by The Power of Hikmah