Senin, 24 Juni 2013

Kenapa harus berjilbab? Fakta dan alasanya.

Jika pemimpin atau seorang kepala memberi kita materi saja kita turuti perintahnya, lantaran kita merasa ada imbalan yang kita dapat. Sedangkan Allah SWT telah memberi kita lebih dari sekedar materi, lalu kenapa kita lebih mentaatinya dari pada Allah SWT? Bukankah  manusia hanya bisa memberi dan tidak bisa menjamin kelangsungan, ketentraman hidup, terlebih setelah mati kelak?? Lalu kenapa harus menunda memakai jilbab. Adakah kehinaan dengan berjilbab? Justru malah semakin mulia dan terhormat?

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an :“Hendaklah mereka menutupkan kain tudung(jilbab) ke dada mereka” [QS An-Nur (24):31].

Mungkin terasa lebih senang tanpa berjilbab karena lebih menarik, namun jika semu dan bisa menarik diri tersiksa di akhirat yang kekal, untuk apa gunanya??.
Allah Ta'ala berfirman :

Sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (yang bersifat sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al Mukmin: 39).

Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat.

Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. Dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di dakwahi oleh Rasulullah.

Tentang hal ini Allah berfirman: ”Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih” ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???

Payung tidak mampu menghentikan hujan tapi dengan payung kita mampu berdiri dalam hujan.
Begitu juga dengan keyakinan, ia mungkin tidak memberi kejayaan tapi ia mampu memberi kita
kekuatan untuk menghadapi cobaan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an :“Hendaklah mereka menutupkan kain tudung(jilbab) ke dada mereka” [QS An-Nur (24):31].

Bahkan seorang Ahli dan spesialis kulit dan kelamin di Jakarta, dr. Dewi Inong, SpKK, tentang kesehatan muslimah, Menjelaskan bahwa ternyata busana muslimah itu menyehatkan untuk rambut dan kulit.  Serta dengan berjilbab membuat rambut tidak rontok. Hal ini terbukti dari  thesis beliau, Dr. Inong membuat penelitian khusus untuk hal ini, dengan membandingkan rambut 50 perempuan berjilbab dan 50 perempuan tidak berjilbab. Hasilnya, tidak ditemukan hubungan yang berarti antara berjilbab dengan kerontokan rambut. namun berdasarkan pengalaman, setelah berjilbab, rambut justru lebih sehat, lebih hitam, dan tidak kering, karena terlindung dari sinar matahari.

ternyata antara rambut rontok dan rambut patah itu berbeda. Rambut dikategorikan rontok jika dalam sehari jumlah yang rontok lebih dari 100 rambut, dan rontok beserta dengan akarnya. Jika tidak ada akar, maka itu adalah rambut patah. Rambut patah biasanya disebabkan oleh sampo yang tidak cocok, atau rambut yang diikat terlalu kencang. Ia mengungkapkan jika dalam kategori rontok, agar berkonsultasilah ke dokter kulit, agar dibantu cari solusi yang paling tepat.

Adapun tentang kulit. Sempat ada pendapat bahwa muslimah yang berpakaian tertutup akan kekurangan vitamin D. Ternyata hal ini sama sekali tidak benar. Seorang dokter kulit ahli vitamin D dari Amerika Serikat yang pernah ditemui langsung oleh dr. Inong menyatakan bahwa, untuk kecukupan vitamin D, berjalan kakilah 30 menit di pagi hari, cukup dengan bagian wajah dan tangan yang terbuka. Subhanallah, sungguh sesuai dengan batasan aurat muslimah.

Mengapa perempuan dibedakan busananya dengan laki-laki? Ternyata karena kulit perempuan memang berbeda dengan laki-laki. Kulit perempuan lebih tipis, dengan pigmen yang lebih sedikit. Jika kita bandingkan, untuk ras yang sama, misalnya sesama orang Jawa atau sesama orang Lampung, maka perempuan akan memiliki kulit yang lebih cerah.

Saat ini jumlah penderita kanker kulit di Australia sangat tinggi, sehingga kepedulian untuk mulai memakai baju yang tertutup sedang digalakkan juga di Australia, karena mereka yang berkulit sangat putih berusaha menggelapkan kulitnya dengan berjemur dengan busana minimal.

Prinsip kecantikan bagi muslimah adalah menyenangkan dipandang suami, diridhoi oleh Allah dan Rasul-Njya. Perawatan fisik tetap diperlukan, namun dalam konteks untuk suami. Ada suami yang memang tidak pernah mengeluh dengan penampilan istrinya, namun, jika istrinya merawat diri, biasanya suami akan lebih senang.
Petunjuk oleh Allah pada Al Quran surat 24 ayat 31 ternyata memang itulah yang terbaik untuk  berbusana muslimah, kita ternyata memperoleh banyak hikmah, yaitu terhindar dari penuaan dini, kanker kulit, serta kerusakan rambut. Bukankah yang lebih mengetahui sebuah produk ada yang membuatnya? Karena manusia adalah makhluk dan ciptaan Allah SWT, maka Dia-lah tentu yang lebih tahu tentang yang terbaik buat manusia.  

Berikut mungkin beberapa alasan Wanita Enggan Berjilbab:

1. Jilbab tidak menarik karena takut tidak cantik atau tidak mau repot. Jawabnya seorang wanita muslimah harus sudi menerima kebenaran agama Islam, dan tidak mempermasalahkan senang atau tidak senang. Sebab rasa senangnya itu diukur dengan barometer hawa nafsu yang menguasai dirinya. Kalau berjilbab takut kulitnya belang, sebagian legam/gosong terbakar matahari, lebih takut mana belang atau semua legam/gosong terbakar api neraka nanti. Yang tidak ada penolong pada saat itu selain amalan ibadah di dunia. Bukankah pakai jilbab juga bisa tampil cantik, anggun dan menawan??.

2. Takut durhaka kepada orang tuanya yang melarangnya berpakaian jilbab. Jawabnya adalah kurang memberi pengertian tentang jilbab kepada keduanya, dan jika mentaati keduanya berarti ikut mendukung orang tua untuk menjadi sponsor durhaka kepada Allah SWT yang telah menciptakannya. Rasulullah SAW telah mengatakan agar tidak mematuhi seorang makhluk dalam durhaka kepada-Nya. Bahkan Allah SWT berfirman:
apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". mereka menjawab: "Cukuplah untuk Kami apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami mengerjakannya". dan Apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?. (QS Al-Maidah 5:104)

3. Tidak bisa membeli pakaian yang banyak memerlukan kain. Jawabannya, orang yang mengatakan alasan seperti itu adalah karena (pertama) ia benar-benar sangat miskin sehingga tidak mampu membeli pakaian Islami. Atau (kedua) karena dia Cuma alasan saja, sebab ia lebih menyukai pakaian yang press sehingga tampak lekuk tubuhnya atau paha mulusnya bisa kelihatan orang. Bukankah kadang pakaian yang minim juga jauh lebih mahal dari yang tidak??.

4. Karena merasa gerah dan panas. Jawabannya, wanita muslimah di Arab yang udaranya lebih panas saja mampu mengenakan pakaian Islami, mengapa di negara lainnya tidak? Dan orang yang merasa gerah dan panas mengenakan pakaian Islami, mereka tidak menyadari tentang panasnya api neraka bagi orang yang membuka aurat. Syetan telah telah menggelincirkan, sehingga mereka terasa bebas dari panasnya dunia, tetapi mengantarkannya kepada panas api neraka.
Dibandingkan dengan rasa sakit yang lain, rasa panas adalah yang paling susah dihilangkan dengan penghilang rasa sakit. Mungkin itu sebabnya neraka terbuat dari api.

5. Takut tidak istiqamah. Mereka melihat contoh wanita muslimah yang kurang baik Buat apa mengenakan jilbab sementara, Cuma pertama saja rajin, nanti juga dilepas. Jawabannya adalah mereka mengambil sample (contoh) yang tidak cocok, bukan wanita yang ideal (yang istiqamah) menjalankannya. Ia mengatakan hanya untuk menyelamatkan dirinya. Dan ia tidak mau mengenakan jilbab karena takut tidak istiqamah. Kalau saja semua orang berfikir demikian, tentunya mereka akan meninggalkan agama secara keseluruhan. Orang tidak akan shalat sama sekali karena takut tidak istiqamah, begitu pula puasa dan ibadah lainnya.

6. Takut tidak laku, jadi selama ia belum menikah, maka ia tidak mengenakan jilbab. Jawabannya, adalah ucapan itu sebenarnya tidak sebenarnya. Justru berakibat buruk pada dirinya sendiri. Sesungguhnya perjodohan adalah nikmat dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Sebagian besar orang sudah meyakini bahwa jodoh di tangan Tuhan. Betapa banyak gadis yang berjlbab dan menutup aurat dalam berbusana tetapi lebih cepat mendapatkan jodoh dibandingkan mereka yang berpakaian seksi. Karena wanita yang menyukai pakaian seksi akan dijadikan permainan bagi laki-laki iseng.

Gadis-gadis berpakaian seksi dipandang sebagai gadis murahan. Sesungguhnya suami-suami yang menyukai wanita-wanita yang berpakaian berani, setengah bugil atau beneran, membuka aurat dan bermaksiat kepada Allah adalah bukan tipe suami yang baik, yang shalih dan berjiwa besar. Ia tidak punya rasa cemburu sama sekali terhadap larangan-larangan Allah dan tidak dapat memberikan pertolongan kepada isterinya kelak. Jadi jika wanita yang menyukai pakaian seksi atau melepaskan jilbab dengan tujuan mendapatkan jodoh yang baik, maka hal itu sungguh merupakan suatu kebodohan.

7. Menampakkan anugerah tubuh yang indah atau ingin menghargai kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya. Jawabnya menghargai atau bersyukur itu dengan porsi yang benar, dengan menjaga agar tidak menjadikan kemurkaan dari-Nya. Bersyukur itu dengan menghargai perintah-Nya, yakni menjaga aurat, bukan dengan mengobralnya.

8. Belum mendapat hidayah, jilbab itu ibadah. Jika Allah memberi hidayah, pasti kami akan mengenakannya. Jawabnya, Allah menciptakan segala sesuatu itu ada sebab-sebabnya. Misalnya orang yang sakit jika ingin sembuh hendaknya menempuh sebab-sebab bagi kesembuhannya. Adapun sebab yang harus ditempuh adalah berikhtiar dan berobat. Sebab orang kenyang karena makan, dsb. Maka demikian pula orang yang ingin mendapatkan hidayah itu harus menempuh sebab-sebab datangnya hidayah yakni dengan mencari dan mematuhi perintah-Nya mengenakan jilbab.

"Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur." (QS Al Mulk 67: 23)

Bila kita tidak mau menggunakannya maka pastilah JAHANNAM akan menjadi tempat kita nantinya. Na'uudzubillaahi min dzaalik.

"Dan sungguh-sungguh Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS Al A'raf 7:179)

9. Belum waktunya. Sebagian ada yang berkata bahwa mengenakan jilbab itu harus tepat waktunya, misalnya karena masih anak-anak atau masih remaja. Ada yang akan mengenakannya jika sudah tua. Atau jika sudah menunaikan ibadah haji. Jawabnya adalah alasan mengulur-ulur waktu itu hanyalah sebagai sekedar dalil pembenaran saja. Itu sama artinya dengan orang yang menunda-nunda shalat, menunggu sampai ia berusia tua. Apakah kita tahu kapan kita akan meninggal dunia? Sedangkan mati itu tidak mengenal usia, tua maupun muda, sehat maupun sakit. Ingatlah waktu balig adalah waktu dimulainya pencatatan amal manusia. Pertanyaannya jika tidak berjilbab, sejak balig berapa poin dosa yang di kumpulkan karena tidak berjilbab, setiap bertemu selain muhrim?

10. Tidak mau dianggap sebagai orang yang mengikuti golongan tertentu. Jawabannya, bahwa anggapan ini karena dangkalnya pemahaman terhadap Islam atau karena dibuat-buat untuk menutupi diri agar tidak dituduh melanggar syariat. Bukankah pemberian inisial golongan organisasi massa itu adalah manusia, yang sebelumnya bisa tidak ada kemudian ada, atau dari ada menjadi tidak ada/dihapus??.Sesungguhnya di dalam Islam itu hanya ada dua golongan, yaitu golongan Hizbullah, golongan yang senantiasa menaati perintah Allah dan golongan Hizbus Syaithan, yakni golongan yang melanggar perintah Allah.

11. Yang di jilbab, hatinya dulu. Jawabnya, sangat bodohnya alasan ini. Jilbab atau Hijab itu artinya penutup aurat, berupa fisik yang tampak langsung dari luar. Sedangkan hati justru harus dibuka dan dilapangkan agar mudah menerima cahaya kebenaran, keilmuan dan hikmah.

12. Meskipun berjilbab tetap saja berbuat jahat/maksiat, lebih baik tidak berjilbab dan tidak jahat/maksiat. Jawabnya, bukankah tidak berjilbab juga lebih banyak yang berbuat jahat/maksiat dibanding yang berjilbab?. Justru tidak berjilbab sebenarnya ia lebih berbuat jahat kepada dirinya karena membiarkannya disiksa kelak karena telah maksiat/membangkang dari perintah-Nya. Jilbab itu konsekuensi logis ketaatan dan menjaga agar lebih berhati-hati bagi pemakainya bagi pemakainya. Memang orang yang memakai jilbab belum tentu shalihah tapi orang shalihah pasti berjilbab, dan memang jilbab tidak menjamin tidak berbuat jahat/maksiat, tapi menjamin telah melaksanakan kewajiban berhijab/jilbab perintah Allah SWT.  Maka selama tidak berjilbab/hijab berarti ia telah terus-menerus mengumpulkan pulsa durhaka dan maksiat kepada Allah berupa dosa selama itu juga.

13. Berjilbab takut tidak dianggap profesional, Jawabnya, profesionalitas seseorang adalah dari keahlian ilmu, pengetahuan dan sikap dari seseorang. Sedangkan jilbab adalah buah ketaatan berupa menambahkan penutup aurat pada tubuh. Bukankah profesional tidak dilihat dari pakaiannya namun dari kinerjanya?

14, Takut dianggap kuper dan kuno, jawabnya, dengan jilbab dan menutup aurat tetap bisa mengakses berbagai informasi dan beraktifitas normal. Justru yang gak berjilbab malah kuno seperti jaman belum/kurang ada kain.

15. Takut dianggap sok alim, jawabnya, Alim atau yang dalam bahasa artinya mengetahui/cerdas/ pintar, yaitu mengetahui hakikat dirinya dan yang ada lingkungan sekitarnya adalah milik, dari dan untuk Allah SWT, serta akan kembali kepada-Nya. Bukankah kita juga menghabiskan rupiah hingga jutaan di lembaga pendidikan hanya agar menjadi alim. Menjadi yang terbaik dalam ketaatan adalah pilihan. Jika ingin dipandang baik oleh orang tua, atau orang lain yang telah memberi apresiasi kepada kita sesuai dengan persepsi mereka yang kadang tau-kadang tidak kondisi kita sebenarnya, lalu,.. bukankah justru harus menjadi yang ter-alim dihadapan Allah SWT karena telah memberi semua apresiasi nikmat kepada manusia yang tidak akan mampu menghitung-hitungnya dan pasti tau bagaimana, kapanpun dan dimanapun kondisi manusia??

16. Takut tidak sehat karena tidak bisa mendapatkan vitamin D, Jawabnya untuk kecukupan vitamin D, berjalan kaki 30 menit di pagi hari sudah bisa dan cukup dengan bagian wajah dan tangan yang terbuka. Disamping kita juga bisa dari makanan seperti keju, mentega, ikan, serela, kuning telur, hati sapi, yogurt, jamur, susu dan udang selain dari sinar Matahari.

17. Dengan berjilbab dianggap diskriminasi dan tidak adil, Jawabnya, ingatlah adil itu tidak selamanya harus sama, tapi proposional. Justru dengan kemampuan dan ketahanan yang berbeda diberi kondisi dan beban yang sama itu tidak adil. Begitu juga dengan kulit perempuan yang lebih tipis dari laki-laki, dengan pigmen yang lebih sedikit.

18, Takut tidak dapat kerja. Jawabnya. Ingatlah yang menjamin rejeki dan keberkahan rejeki itu Allah SWT. Jika ukuranya adalah gaji yang banyak, maka perlu diingat, gaji banyak belum tentu berkah. Bukankah yang punya uang banyak masih saja merasa kurang, belum bisa tentram dan bahkan korupsi?. Maka kerja dengan menggunakan penutup aurat/jilbab adalah pilihan. Pilih untung di dunia tapi sengsara di akhirat, atau untung di dunia dan di akhirat?  

Berjilbab memang bukan kesempurnaan pribadi seseorang, tapi dengan berjilbab ialah langkah awal ketaqwaan dalam hukum keislaman seseorang. Karena orang yang memakai helm bukan berarti ia pasti sempurna dalam menjamin keselamatannya tapi helm adalah langkah awal keselamatan dalam kepatuhan dalam hukum berlalulintas.
  
Orang yang tidak mau mengambil jalan kebenaran bukan berarti dia belum mendapat HIDAYAH tetapi dia tidak mau menerima HIDAYAH...dalam sebuah Hadits dari Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:

Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang ENGGAN,” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk Surga dan barangsiapa yang mendurhakaiku dialah yang ENGGAN”. (HR.Bukhari dalam kitab al-I’tisham) (Hadits no. 6851).

Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Hadiid 57:28)

Dan untuk istiqomah dalam taqwa akan mendapati halangan dan tantangan, bila kita tetap berjihad/bersungguh-sungguh dalam kebenaran tersebut maka Allah subhanahu wa ta'ala akan terus menunjukkan jalan-jalan-Nya (selalu memberi HIDAYAH)

Allah SWt berfirman "Dan orang-orang yang berjihad( berusaha dengan sungguh-sungguh)  untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS Al Ankabuut 29:69), Dan di ayat lain:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS Ah Tahrim 66:6)

Sebelum datang penyesalan yang tidak dapat tergantikan kelak, Allah SWT berfirman:
dan kalau Setiap diri yang zalim itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu akan menebus dirinya dengan itu, dan mereka tampak penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya. (QS. Yunus 10:54)

Kami hanya saling mengingatkan kepada diri sendiri dan kepada orang yang mau mengambil manfaat peringataan ini.
"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman " (QS Adz Dzariya,51:55) dan.

 “Demi masa., Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-Ashr 1-3)

Wallahu a'lam bishshowab..

Comments :

0 komentar to “Kenapa harus berjilbab? Fakta dan alasanya.”

Posting Komentar


Hadits tentang Puasa Asyura (Hari kesepuluh bulan Muharram

Berdasarkanbeberapa hadits ditemukan anjuran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummat Islam agar melaksanakan puasa di tanggal sepuluh bulan Muharram. Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura (Hari kesepuluh bulan Muharram).

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam." (Riwayat Muslim)

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.


Selengkapnya

Kisah Nabi Ismail as

Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. .

Berita terbaru


 

Copyright © 2009 by The Power of Hikmah