Sabtu, 19 September 2009

Sunnah Nabi Saat dan Sesudah Idul Fitri

Ketika hari raya Idul Fitri, kemenangan dan kegembiraan umat islam dimana-mana yaitu kegembiraan setelah menjalani ujian dibulan ramadahan sebagai modal perjalanan kisah hidup dibulan-bulan selanjutnya, untuk melengkapi dan bisa lebih afdhol, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.yang mesti kita contoh. Diantaranya adalah :
1. Memakai Busana Terbaik.
2. Sunah memakan sesuatu sebelum ke tempat Shalat Idul Fitri.
3. Sunah membaca takbir sejak keluar untuk shalat Id hingga kembalinya.
4. Sunah pergi dan pulang shalat Id melalui jalan yang berbeda.
5. Disunahkan shalat Idul fitri di tempat terbuka.
6. Sunah mendengarkan Khutbah Id.
7. Sedekah.
8. Membayar zakat fitrah.
9. Sunah silaturahmi kepada kerabat dan mengucapkan ucapan yang khas.

10. Makan sebelum berangkat shalat idul fitri
11. Sunah puasa enam hari di bulan Syawal

berikut adalah hadits-haditsnya..

1. Memakai Busana Terbaik.

Nabi mensunnahkan umatnya untuk mengenakan busana terbaik, meski tidak harus baru ketika datang dua hari raya. ”Sesungguhnya Nabi SAW memakai burdah atau jubah merah pada kedua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dari hari Jumat. (HR Imam Syafii).

2. Sunah memakan sesuatu sebelum ke tempat Shalat Idul Fitri.

“Rasulullah biasanya tidak pergi pada hari raya Idul Fitri sebelum makan, dan pada hari raya Idul Adha beliau makan setelah pulang shalat.” (HR Daratughni).

3. Sunah membaca takbir sejak keluar untuk shalat Id hingga kembalinya.

“Dari Ibnu Umar bahwasanya dia mengeraskan suaranya dalam bertakbir dan bertahmid pada waktu dia keluar untuk shalat Idul Fitri sehingga tiba di tempat shalat dan berhenti ketika imam telah siap di mimbar.” (HR Imam Syafii).

4. Sunah pergi dan pulang shalat Id melalui jalan yang berbeda.

“Nabi bila pergi shalat Id, maka beliau kembali melalui jalan lain yang tidak dilaluinya ketika berangkat.” (HR Ahmad Muslim dan Tarmzi dari Abu Hurairah ra).

5. Disunahkan shalat Idul fitri di tempat terbuka.

Disunahkan shalat Idul fitri di tempat terbuka kecuali ada halangan (hujan, misalnya). ”Nabi Muhammad Saw shal Id di padang pasir.” (HR Imam Syafii).

6. Sunah mendengarkan Khutbah Id.

“Sesungguhnya kami sedang berkhutbah, barangsiapa yang ingin mendengarkan, duduklah dan barangsiapa yang ingin pergi, pergilah.” (HR Imam Nasa’i, Ibnu Majah dan Abu Daud).

7. Sedekah.

“Nabi saw shalat dua rakaat pada Id tanpa shalat (sunah) sebelum maupun sesudahnya, kemudian datang Bilal bersama sekelompok wanita. Lalu beliau memerintahkan mereka bersedekah, dan seorang wanita menyedekahkan anting-anting dan kalung yang dipakainya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Hadis lainnya, ”Ibnu Abbas berkata, ”saya diajak Rasulullah saw menghadiri shalat Idul Fitri atau Idul Adha, beliau shalat lalu berkhutbah. Setelah itu beliau mengunjungi tempat wanita, mengajari dan menasehati mereka serta memerintahkan mereka agar bersedekah. (HR Bukhari).

8. Membayar zakat fitrah.

Nabi memerintahkan agar zakat fitrah dibayarkan sebelum shalat Id. “ Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasululllah saw mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang sedang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan bagi orang – orang yang miskin. Barangsiapa yang mengeluarkan sebelum shalat (Idul Fitri), zakatnya diterima; dan barangsiapa mengeluarkannya sesudah shalat, zakatnya hanya sebagai sedekah biasa.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).


9. Sunah silaturahmi kepada kerabat dan mengucapkan ucapan yang khas.

dari Zubair bin Nufail berkata “Adalah sahabat – sahabat Rasulullah apabila bertemu pada Hari Raya sebagian dari mereka mengucapkan ‘taqabbalallahu minnaa wa minka’ (semoga Allah menerima amal kami dan amal anda).” sanad Hasan (fathul Bari 2:304).

jadi bukan mengucapkan "minal aidin wal faizin (dari orang-orang orang-orang yg kembali fitri dan meraih kemenangan), terlebih lagi perlu diketahui bahwa artinya BUKAN mohon maaf lahir batin. Karena itu adalah
bukan hadits DAN hanya ungkapan doa saja, yang lengkapnya, " Waj alana wa iyyaakum minal 'aaidin wal faaidzin" (semoga Allah menjadikan kami dan dan anda sekalian dari golongan orang-orang yang kembali (fitri) dan meraih kemenangan).
sedangkan minta maaf tidak ada larangan, bahkan dianjurkan setiap saat, karena pada saat idul fitri kita berjumpa dengan banyak saudara dan orang, kita bisa menggunakan kesempatan moment ini untuk saling memaafkan.

10. Makan sebelum shalat Idul fitri


Dari Ibu Buraidah dari Ayahnya Radiyallahuanhu berkata "Rasulullah SAW tidak keluar (rumah) pada saat Idul Fitri (untuk sholat ied) sebelum makan dan tidak makan pada saat Idul Adha sebelum shalat ied" HR Ahmad dan Tirmidzi, shahih menurut Ibnu Hibban. Bulughul maram no. 512


11. Sunah puasa enam hari di bulan Syawal.

”Barangsiapa berpuasa Ramadhan penuh kemudian diikuti dengan puasa enam hari Syawal, maka ia laksana berpuasa setahun.” (HR Muslim)

Enam hari bulan Syawwal itu boleh di permulaan bulan yakni tanggal 2 sampai dengan 7 Syawwal dan boleh pula di pertengahan atau di akhir bulan. Jadi asalkan bulan Syawwal boleh. Boleh pula dipersambungkan atau dipisah-pisahkan, seperti dilakukan tanggal 2,5,10,20,26 dan 28 Syawwal. Tetapi tanggal 1 Syawwal jangan digunakan berpuasa, sebab Idul-fitri dan haram berpuasa di dalamnya.

semoga bermanfaat..

Penulis ucapkan:
Taqobbalallahu minna wa minka (kum) taqobbal yaa kariim.
Mohon maaf lahir dan Batin.

sumber: dari berbagai sumber

Comments :

0 komentar to “Sunnah Nabi Saat dan Sesudah Idul Fitri”

Posting Komentar


Hadits tentang Puasa Asyura (Hari kesepuluh bulan Muharram

Berdasarkanbeberapa hadits ditemukan anjuran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummat Islam agar melaksanakan puasa di tanggal sepuluh bulan Muharram. Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura (Hari kesepuluh bulan Muharram).

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam." (Riwayat Muslim)

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.


Selengkapnya

Kisah Nabi Ismail as

Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. .

Berita terbaru


 

Copyright © 2009 by The Power of Hikmah