" Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, 'Jika ada lalat jatuh di dalam minuman salah satu di antara kalian, maka hendaklah ia membenamkan seluruhnya, kemudian buanglah. Sebab, sesungguhnya pada salah satu sayapnya terdapat kesembuhan (obat) dan pada sayap yang lain terdapat penyakit." Hadis Sahih Riwayat Bukhari (3320), Abu Daud (3844), Ibnu Majah (3505)]
Dalam hadits lain disebutkan: "Dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, 'Jika ada lalat jatuh ke dalam makanan salah satu di antara kalian, maka benamkanlah." (Hadits Riwayat Ahmad)
HUKUM AIR YANG MENGANDUNG LALAT
Mayoritas ulama berpandangan: Air yang sedikit tidak menjadi najis jika dimasuki dengan sesuatu yang tidak najis.
DAKWAAN ORANG YANG MENENTANG HADIS INI
Sebagian orang Islam dan orang bukan Islam telah mengolok-olok hadis ini. Diantara mereka, ada yang mengatakan: Bagaimana bisa berkumpul antara racun dan obat pada sayap lalat? Bagaimana lalat bisa tahu sehingga dia mampu mendahulukan sayap yang memiliki racun dan memperlambat sayap yang memiliki obat? Apa yang membuat ia begitu pandai?? Imam al-Khatabi berkata: "Ini adalah pertanyaan orang yang benar-benar jahil atau memang hanya berpura-pura bodoh. Seorang yang dapat merasakan kehidupan dalam dirinya dan kehidupan seluruh hewan, dia akan menemukan bahwa terkumpulnya udara panas dan dingin, kering dan basah yang saling berlawanan dimana ketika bertemu maka akan saling merusak. Tetapi Allah mampu untuk menyatukannya dan menjadikannya sebagai kekuatan hewan agar tidak ada orang yang akan mempertikaian akan terkumpulnya penyakit dan obat dalam satu hewan. Dialah yang memberi ilham kepada lebah untuk membuat rumah yang sangat menakjubkan serta mengeluarkan madu dan Dia juga yang mengilhami semut agar mencari makanan rujinya serta disimpan untuk kebutuhan hidupnya, Dialah yang menciptaan lalat dan mengajarinya agar mengedepankan sayap penyakit terlebih dulu kemudian sayap penawarnya. Semua itu adalah keinginan Allah untuk menguji hamba-Nya sehingga wujud ta'abbud (ibadah). Pada segala sesuatu ada pelajaran dan hikmah. Dan tidak ada yang dapat memahaminya kecuali orang-orang yang berakal " (Kitab Maalim Sunan 4:239]
Ibnu Jauzi juga mengatakan: Apa yang disebutkan itu tidaklah aneh, karena lebah pun mengeluarkan madu dari bagian atasnya, dan mengeluarkan racun dari bagian bawahnya.
KAJIAN ILMIAH
Sebagian orang meragukan kebenaran hadits ini, padahal hadits ini memiliki sanad yang shahih serta perawi yang dapat dipercaya. Mengapa? Karena, mereka belum mengetahui fakta ilmiah dibalik anatomi lalat. Fakta Ilmiah: Sains modern berhasil menjelaskan tentang konsep toksin-antitoksin dalam tubuh makhluk hidup diantaranya lalat.
Penelitian ilmiah telah menemukan bahwa, lalat akan mengeluarkan elemen kecil dari jenis enzim yang dinamakan bacteriphages yaitu, suatu organisme kuman yang merugikan makhluk hidup lain. Ini merupakan kuman yang sangat kecil, berukuran panjang 20; 25 mμ. Jadi, ketika lalat jatuh ke dalam air, harus lalat tersebut dicelup karena ia akan mengeluarkan kuman bacteriphages yang melawan bakteri perusak. Pernah terjadi di Negara India pada tahun 30an. Mereka dilanda wabah kolera (Kolera). Bahkan, ada yang mengatakan; rakyat india akan mati karena kolera. Dan lalatlah penyebabnya, lalat tidak sehat dan tidak pula menyembuhkan .. semua orang akan mati ..
Namun, setelah dua minggu, dokter telah menemukan rakyat India semakin pulih. Mengapa? Ada alasan: karena lalat telah mengganti bakteri yang menyebabkan penyakit ini. Dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lain, yang dinamakan bacteriphagesyang membunuh bakteri menggunakan sayap kedua. Lalat turun ke sumur-sumur, dan masuk ke dalam air dan membunuh bakteri. Rakyat India minum, dan mereka sembuh. Dimulailah kesehatan secara perlahan dalam tubuh mereka.
M.A. Stewart, pada tahun 1934, menemukan lalat berbentuk larva, ketika 'dicelupkan' ke dalam luka-luka, mengeluarkan bahan amonia dan kalsium karbonat yang membuat luka itu alkali. Dalam kondisi ini kuman-kuman dapat dibunuh di samping meredakan bengkak dan mencegah kematian sel-sel. Selain itu larva-larva ini berperan menelan kuman-kuman bakteri dan membunuhnya. S.W. Simmons pada tahun 1935 itu menemukan, lendir yang dikeluarkan oleh larva mampu membunuh kuman-kuman berbahaya seperti Staphylococcus aureus, Haemolytic streptococci dan Clostridium welchii. Tambahan dari itu, pada tahun yang sama, W. Robinson menemukan larva juga mengeluarkan allantoin. Allantoin adalah bahan protein yang membantu pertumbuhan sel-sel. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam buku Insect Immunology karangan Edward Steinhaus.
Penemuan-penemuan ini membuat larva lalat begitu populer digunakan untuk mengobati luka-luka terutama pada tahun 1930-an. Walau bagaimanpun popularitasnya mulai menurun setelah penemuan obat-obat antibiotik. Baru-baru ini, mulai tahun 1982, penggunaan larva menjadi populer kembali berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah terbaru. Hal ini dilaporkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indiana di Sound Medicine: October 10, 2010 Sebagai contoh, ia dicadangkan untuk digunakan untuk mengobati luka akibat diabetes. Hal ini dilaporkan dalam jurnal Diabetes Health terbitan Maret 1995. Antara lembaga medis yang telah menggunakan pendekatan ini adalah Long Beach Veterans Affairs Medical Center. Di Belanda pula dokter melaporkan mereka berhasil merawat sebelas kasus luka yang parah dengan menggunakan larva lalat. Metode ini berhasil mengontrol infeksi kuman dan menyelamatkan kasus ini dari operasi amputasi. Hal ini dilaporkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.
Anatomi tubuh lalat yang nyaris dipenuhi bulu sangat mendukung penularan penyakit. Saat ia hinggap pada suatu benda yang penuh kuman, ia membiarkan kuman tersebut menempel ditubuhnya dan sebagian lain dimakan olehnya dan menghasilkan senyawa antibacterial. Lalat terbukti memojokkan bakteri sampai ujung sayapnya, itulah mengapa jika lalat jatuh ke dalam makanan atau minuman dengan sendirinya lalat akan melepaskan kuman tersebut. Sementara, bagian untuk melindungi dari kuman (antibacterial) ini berada dalam perut lalat (dekat dengan salah satu sayapnya).
Dengan demikian, apabila ada penyakit yang disebabkan oleh lalat, maka penawarnya terdapat pada bagian terdekat dari penyakit itu (yaitu pada bagian sayap lainnya). Sehingga, dengan mencelupkan lalat ke dalam minuman dan membuangnya, cukuplah kiranya untuk membunuh kuman yang menempel padanya. Tim Departemen Mikrobiologi Medis Fakultas Sains Universitas Qashim Arab Saudi didapatkan hasil signifikan. Bahwa, mencelupkan seluruh tubuh lalat hingga terbenam seluruhnya, minuman tersebut mengandung banyak antibiotik. Sementara, jika hanya mencelupkan sebagian saja, justru hanya mengandung bibit penyakit saja.
semoga kita umat muslim khususnya dan peradaban manusia bisa mengungkap sejuta rahasia hikmah dari kebenaran Al-Quran.amin
Wallahu a'lam bisshowab
Comments :
0 komentar to “Diantara Fakta dan Rahasia tentang Lalat”
Posting Komentar