Jumat, 18 Desember 2009

Menyambut Tahun Baru


Tanpa disadari dan tak terasa usai sudah perjalanan tahun 1433H, banyak hal yang telah kita dilakukan, ada suka, ada duka, ada pahala dan ada dosa. bergantinya tahun adalah saat dimana kita harus ber"muhasabah" (intropeksi) karena dimana jatah umur dan waktu semakin berkurang, semakin dewasa dan semakin tua, apakah tahun  ini dibanding tahun sebelumnya lebih baik diri kita, lebih dekat kepada Alloh SWT atau malah sebaliknya, sukses urusan duniawi tapi jeblok urusan ukhrawi atau masa depan yang pasti, yang seakan lupa bahwa nafas kan terhenti?

Rasulullah bersabda: kerjakanlah urusan duniamu seakan kamu akan hidup selama-lamanya dan kerjakanlah urusan akhiratmu seakan kamu akan mati besok, dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia beruntung

Tahun baru inilah saat yang tepat untuk bermuhasabah karena lebih mudah melakukan flashback perjalanan hidup, dan merencanakan hal-hal yang akan kita kerjakan untuk meniti hidup selanjutnya. Namun kadang kita sering lupa menyikapi pergantian tahun dengan berbagai hura-hura, maksiat dan kegiatan yang menjauh dari Alloh SWT (naudzubillah) yang telah memberi nafas buat kita. apakah kita menjadi orang yang pengecut karena lupa kepada yang memberi kita?.

Mari kita jadikan tahun 1433 H sebagai pijakan dan pengalaman untuk lebih baik lagi dalam urusan dunia dan urusan akhirat di tahun 1434 H

Alloh SWT berfirman QS Al Imran 145: "Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur".

QS Al Hasyr 18: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"

akhirnya selamat tahun baru selamat menempuh hidup baru penuh dengan rahmat dan ridho Alloh SWT, semoga esok lebih baik dalam beribadah, berkarya, bersikap dan berucap.




Comments :

0 komentar to “Menyambut Tahun Baru”

Posting Komentar


Hadits tentang Puasa Asyura (Hari kesepuluh bulan Muharram

Berdasarkanbeberapa hadits ditemukan anjuran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummat Islam agar melaksanakan puasa di tanggal sepuluh bulan Muharram. Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura (Hari kesepuluh bulan Muharram).

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam." (Riwayat Muslim)

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.


Selengkapnya

Kisah Nabi Ismail as

Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. .

Berita terbaru


 

Copyright © 2009 by The Power of Hikmah