Selasa, 14 Agustus 2012

Kenapa harus baca Al-Quran?

1. Alif laam miin. 2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. 3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. 5. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.QS Al-Baqarah 1-5



Allah SWT menurunkan Al-Quran sebagai wahyu kepada manusia melalui Rasulullah SAW, bukan sekedar untuk menjadi bangga-banggaan, Allah SWT menurunkan Al-Quran kepada manusia agar dibaca, dipelajari, direnungkan dan diamalkan sekuat tenaga. Bukankankah wahyu pertama adalah agar manusia senantiasa membaca??? Dan dengan membaca manusia menjadi cerdas dan maju?, bukankan peradaban yang maju ditandai dengan kemampuan baca tulis? . Allah SWT berfirman dalam surat Al-‘Alaq 1-5.

1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat diatas mengajarkan agar manusia senantiasa membaca dan mempelajari Ayat-ayat yang bersifat Qouliyah dan juga ayat-ayat Kauniyah. Agar manusia mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya dan apa kewajibannya baik secara vertikal atau ubudiyah maupun secara horisontal atau mu’amalah.
Kenapa harus dengan membaca?. Bukankah kalau hanya mengingat-ingat tanpa panduan lebih mudah lupa, bukankah tanpa aturan yang jelas redaksional, manusia lebih tidak teratur?, Bukankah sudah ada aturan yang jelas manusia tetap melanggar, apalagi tidak ada aturan yang jelas?.
Disinilah Allah SWT akan melihat sejauh mana iktiar seoranng hamba untuk lebih dekat kepadanya, lebih mengetahui apa yang seharusnya diperbuat selama di dunia untuk bekal di akherat kelak. Dalam Al-Quran dijelaskan:
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.QS. Ar-Ra’d -11.
Maka disinilah manusia perlu untuk selalu berusaha berbuat baik, terus belajar, mengkaji berkali-kali sambil bermuhasabah tentang dirinya sesuai panduan al-Quran, karena tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Sebab Allah SWT tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka.
Dalam keseharian kita, tentu kita sangat senang dengan orang-orang yang tau dan mau tau terima kasih kepada kita, bukankah seorang ayah akan bangga dengan anak-anaknya tatkala anak mewujudkan rasa syukurnya dengan belajar dan berbuat baik karena telah memberinya sarana dan prasarana?, bukankan seorang atasan akan senang jika anak buahnya mau berterimakasih karena telah memberinya peluang kerja dengan mengimplementasikan segala saran dan arahannya dengan baik agar tercapainya sebuah tujuan kesuksesan? Lalu,... kenapa kita tidak bersyukur kepada Allah SWT sebagai Creator yang telah memberi kita panca indra berupa mata yang bisa melihat keindahan dunia ini, dan bisa untuk belajar tentang kehidupan itu sendiri dengan membaca dan memperhatikannya dengan senantiasa membaca arahan dan motivasi serta petunjuk tentang hidup agar tercapai kesuksesan dunia dan bahkan akhirat dengan Al-quran?..
Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur. QS Al-Mulk 23

Inilah Al-quran sebagai pedoman hidup, bukan sekedar kitab suci, tapi adalah wahyu Allah Ta’ala yang mengandung berbagai disiplin ilmu tentang kehidupan, motivasi, larangan dan perintah, imbalan dan balasan agar tatanan kehidupan manusia ini berjalan teratur dan disiplin, yang dapat mewujudkan ketentraman, kemakmuran dan kedamaian bagi seluruh mahkluk. Bukankah telah banyak temuan ilmuwan yang dianggap terdahsyat tentang rumusan kehidupan yang yang mana telah terlebih dahulu dijelaskan didalam Al-Quran? kecepatan cahaya, ruang hampa, planet, sumber energi, hujan, kesehatan dan lain sebagainnya...

Dan Sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. QS Al-A’raf 52.

Al-quran diperuntukkan manusia agar manusia selaras dengan alur kehidupan, menjadi dasar kehidupan yang tentram, menguatkan mentalitas dan psikologis manusia yang selalu sibuk dengan urusan dunia yang dinamis, kadang pasang surut dalam prestasi dan potensi. Kita mungkin sering mendengar bahwa sebagian orang mengatakan buat apa baca Al-quran, tidak menguntungkan secara materi dan tidak menjadikan kaya pembacanya?, hanya menghabiskan waktu untuk bekerja? Baca al-Quran terus prilaku dan tingkah lakunya juga rusak dan banyak dosa?. Anggapan itu tentulah tidak benar dan tidak tahu dan mungkin belum tahu. Coba kita perhatikan dan renungkan. Dengan membaca Al-Quran, pikiran menjadi tenang karena akan teringat bahwa hidup dan kehidupan adalah muaranya dan hakikatnya ibadah lillah, akhirnya dengan kesadaran tersebut tekanan kehidupan akan semakin berkurang dan ringan serta jauh dari penyakit yang berawal dari stressing psikologis yang berlebihan. tentu hal itupun akhirnya bisa saving cost biaya berobat. hal itu karena semua disandarkan pada Allah Ta’ala segala ihktiyar hidup. Segala aktivitas manusia perlu adanya keseimbangan antara fokus dan penyegaran atau refreshing, agar siklus otak ada jeda waktu untuk istirahat, kalau mesin saja butuh break untuk proses maintenance, tentu tubuh juga begitu apalagi bukan mesin tapi terdapat susunan saraf dan organ yang perlu relaksasi terutama otak. Relaksasi berupa refreshing, itulah mungkin yang ada dalam pikiran kita. Kalau kita mesti harus menunggu refreshing, tentu kita butuh waktu, dana dan persiapan. Itupun harus menunggu waktu libur. Padahal kita kerja tiap hari, bahkan pergi pagi pulang larut dan otak kita terforsir untuk kerja. Disinilah kita butuh cara cepat merefresh otak kita, hemat biaya, tidak bingung tempat dan perlu persiapan yang rumit, tapi bisa dengan membaca Al-quran sambil memahami isinya. Maka saat jeda kerja, baik sebelum berangkat, istrharat atau sepulang kerja kita bisa menggunakanyauntuk mentadarrus Al-Quran. saat itulah otak kita akan ter-refresh dan lebih giat bekerja lagi. Karena pikiran dan hati akan tersandar kepada Tuhan Pemberi rezki dan peluang, sempit dan lapang hati yaitu Allah Ta’ala. Maka disinilah peran Al-Quran, bukan menghabiskan waktu bekerja, namun justru akan menjadi sebagai penyemangat dan etos kerja.

Manusia adalah makhluk yang lemah dan serba kekurangan, tidak ada yang sempurna. Untuk meminimalisir kekurangan itulah perlu adanya panduan, arahan, dan nasehat serta motivasi agar ia terus bisa berusaha lebih baik dan lebih baik lagi. Bukankah orang sudah diingatkan saja masih kadang salah dan mengulangi kesalahannya?, lalu kenapa kita tidak berpikir, bagaimana dengan orang yang tidak pernah diingatkan??...

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. QS An-Nisa 28.

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah SAW telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah SAW memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."Telah bersabda Rasulullah SAW : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"
Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari." Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Apakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah SWT. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya. Pada kedua ayah dan ibunya juga yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperoleh iini semua, padahal amal kami tidak sampai ini?" Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

Sebagai muslim dan mengaku beragam islam tentu ada komitmen sebagai konsekwensi logis yang harus ditaati dan diamalkan. Kalau dalam sebuah perusahaan/lembaga ada sebuah sistim yang harus dianut agar diakui sebagai bagian daripadanya dan patuh terhadap sistim itu, maka harus ada komitmen yang kuat. Begitu juga dengan seorang yang mengaku sebagai muslim yang beragam islam, maka membaca dan mengamalkan Al-Quran adalah juga sebagai bukti komitmen dan konsekwensi logis atas iman dan taqwa.

Setiap manusia ingin menjadi yang terbaik, maka, dari Usman bin Affan ra menyampaikan Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda: Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Quran serta mengamalkannya. HR Bukhari.

Semoga kita menjadi hamba yang tau diri dan mau tahu dengan hakikat siapa kita, serta bagian dari orang-orang yang cinta, mempelajari dan mengamalkan Al-Quran karena Allah Ta’ala semata. terlebih lagi di bulan Ramadhan.. amin, amin yaa rabbal ‘alamiin,....



Comments :

0 komentar to “Kenapa harus baca Al-Quran?”

Posting Komentar


Hadits tentang Puasa Asyura (Hari kesepuluh bulan Muharram

Berdasarkanbeberapa hadits ditemukan anjuran Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepada ummat Islam agar melaksanakan puasa di tanggal sepuluh bulan Muharram. Tanggal sepuluh bulan Muharram biasa disebut Yaum ’Aasyuura (Hari kesepuluh bulan Muharram).

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam." (Riwayat Muslim)

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura. Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Allah telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Allah telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Allah kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.


Selengkapnya

Kisah Nabi Ismail as

Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:
Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. .

Berita terbaru


 

Copyright © 2009 by The Power of Hikmah